TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini 52 tahun lalu atau tepatnya 1969, aktivis Soe Hok Gie pergi untuk selamanya di ketinggian Semeru. Bagi mahasiswa tak asing dengan nama Soe Hok Gie yang menjadi ikon idealisme angkatan 66 dan awal Orde Baru. Seorang aktivis yang gemar mengkritik pemerintah melalui tulisan-tulisannya yang tajam.
5. "Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi." - Soe Hok Gie. 6. "Pahlawan masa kini adalah pemuda yang tidak galau dengan perubahan zaman, tapi dia yang terus bergerak mencari dan menjadi solusi dan inspirasi bagi masyarakat di sekitarnya." - Imam Nahrawi. 7. "Negeri ini butuh banyak pemuda pencari solusi, bukan pemuda
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui…". Bait pertama dan kedua dalam sajak "Cahaya Bulan" inilah kecemburuan saya akan keseluruhan sajak Gie yang satu ini. Dalam kalimat ini Gie seperti sedang berbicara tentang takdir dan hidupnya sendiri dengan lembut dan penuh artikulasi yang tajam tanpa ambuguitas dan bahasa yang hyperbol.
Soe Hok Gie, seorang pemuda keturunan Tionghoa yang sering dijadikan panutan oleh para mahasiswa era sekarang. Keberaniannya dalam memberontak, serta mengoyak-ngoyak ketidakadilan dan kemunafikan menyelimuti perjalanan hidupnya. Anak muda yang penuh idealisme dalam menyuarakan keresahan terhadap kebobrokan Indonesia di bawah komando rezim
Puisi Terakhir -Soe Hok Gie. INFANTICIDE. INFANTICIDE. Pembunuhan orok ( bayi ) yang dilakukan ibu kandungnya sendiri segera atau beberapa saat setelah melahirkan bayi itu, karena takut ketahuan. Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan.. yang kedua.. dilahirkan tapi mati muda Dan yang tersial adalah berumur tua..
puisi soe hok gie untuk ira apa Kita tak kan pernah kehilangan apa-apa Nasib terbaik adalah tidak pernah terlahirkan Yang kedua adalah dilahirkan tapi mati muda Yang tersial adalah berumur tua Berbahagialah mereka yang mati muda Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada Berbahagialah dalam ketiadaanmu
jH3WTcn. 37ooqboga2.pages.dev/6637ooqboga2.pages.dev/47037ooqboga2.pages.dev/51237ooqboga2.pages.dev/58337ooqboga2.pages.dev/59337ooqboga2.pages.dev/28937ooqboga2.pages.dev/34137ooqboga2.pages.dev/256
puisi soe hok gie mati muda