TeknologiTepat Guna Sederhana dari Botol Bekas. Itulah beberapa contoh teknologi tepat guna sederhana yang di antaranya bisa kamu buat sendiri dengan mudah. Cukup menggunakan beberapa benda bekas dan tak terpakai serta sedikit imajinasi, sebuah alat yang lebih bermanfaat bisa kamu ciptakan. Jika kamu membutuhkan bahan baku bekas berupa plastik
18 secara mekanis dan udara dingin. Dalam pembuatan pendingin sederhana ini media pendingin yang digunakan berupa es batu 22 . Alat peraga dari bahan sederhana atau bahan bekas selain murah ternyata juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pendingin sederhana ini selain diharapkan dapat membuat siswa lebih paham mengenai perpindahan panas, juga diharapkan dapat menyajikan contoh nyata konsep fisika yang dapat menghasilkan suatu alat pengembangan teknologi tanpa listrik. Ada beberapa keuntungan menggunakan alat ini diantaranya adalah harganya murah, bahan mudah diperoleh dan dapat meningkatkan kreativitas guru serta peserta didik 23 . e. Cara Membuat Alat Peraga Fisika Sederhana 1. Termoskop Sederhana a Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti 22 Yunita Putri Kusrinangnirum, Pendingin sederhana sebagai alat peraga untuk memahami perpindahan panas SMA , Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang, 2015, hal 1 23 ibid, hal 2 19 No Alat dan bahan Gambar No Alat dan bahan Gambar 1 2 buah bohlam yang sudah dibersihkan fitingnya 9 Isolasi hitam 2 Papan 10 Plastisinlilin mainan 3 Alkohol 11 Paku 4 Pewarna Merah 12 Palu 5 Selang bening 13 Paku Klem 20 6 Piloks 14 Kabel 7 Bohlam utuh 15 Kardus 8 Pitingan 16 Bor b Cara membuat alat peraga termoskop sederhana 1 Merangkai papan ukuran 22x16 cm dan papan ukuran 22x8 cm diatas dan dibawah 2 Paku bagian atas dan bagian bawah papan 3 Setelah dipaku, bor bagian atas papan, bor bagian sisi kanan dan sisi kiri 4 Setelah itu bohlam yang sudah dibersihkan fitingnya di piloks dengan warna hitam. 5 Memasang selang dipapan yang sudah dibor dengan membentuk huruf U, lalu keratkan dengan paku klem. 21 6 Mengisi selang dengan alcohol yang sudah diberi pewarna merah. 7 Memasang kedua bohlam lampu diatas selang tersebut. 8 Memastikan lubang tertutup rapat dengan menggunakan plastisin dan isolasi. 9 Memasang lampu dengan pitingan lalu kaitkan dengan kabel. 10 Memasang lampu dipermukaan dalam kardus, beserta kabel seperti digantung. 11 Membungkus kardus agar terlihat lebih menarik 12 Setelah itu, cara kerja alat ini yaitu dengan menghidupkan lampu. 13 Selang beberapa menit kemudian alkohol pada selang U dibawah bohlam hitam terdorong kebawah dan alkohol dibawah bohlam bening naik keatas. 14 Itu berarti alat dapat bekerja dan digunakan. 22 2. Kipas Angin Sederhana a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti No Nama Alatdan Bahan Gambar 1 Steroform 2 Penggaris 3 Cutter 4 Kipas 5 Tripleks Putih 6 Es Batu 7 Termometer 23 8 Lem kayu b Cara pembuatannya 1 Memotong tripleks dan sterofom menggunakan cutter dengan ukuran yang sama lalu rekatkan menggunakan lem kayu bagian bawah 2 Untuk bagian samping kanan dan kiri ukurannya sama 3Untuk bagian depan tempelkan 2 buah kipas pendingin 24 4 Untuk bagian belakang dibuat lubang angin persegi panjang 5 Untuk bagian atas dibuat pegangan agar bisa dibuka 6 Cara kerja alat ini dengan memasukkan beberapa es batu lalu menyalurkan kabel di Laptop atau langsung ke saluran listrik. 7 Alat akan bekerja dengan mengeluarkan udara dingin lewat lubang angin. 8 Setelah itu kita menghitung suhu sebelum dan sesudah dimasukkan es batu. 25 B. Materi Termodinamika Termodinamika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang membahas tentang suhu, kalor dan besaran lain yang berkaitan. Dalam termodinamika dikenal dua istilah yang sangat berkaitan, yaitu sistem dan lingkungan. Sisterm merupakan sekumpulan benda yang diteliti sedangkan lingkungan merupakan semua yang ada disekitar benda. 24 Gambar disamping menggambarkan suatu gas yang berada didalam tabung yang dilengkapi dengan sebuah piston. Sekaraang kita tinjau gas dibawah piston yang kita sebut sistem. Dalam termodinamika, sistem didefinisikan sebagai segala sesuatu atau kumpulan benda yang ditinjau dan diperhatikan. Sementara segala sesuatu diluar disebut lingkungan. Jadi dari gambar tersebut piston dan dinding tabung berfungsi memisahkan sistem dengan lingkungan. 25 Ketika tabung dipanaskan sedangkan tekanan udara dijaga tetap, gas akan memuai dan mendorong piston. Ini berarti gas melakukan usaha untuk memindahkan piston. 26 24 Supardianningsih, “Fisika Kelas XI Semester 2”, PT Intan Pariwara, Klaten, 2015, hal 76 25 Abdul Haris Humaidi, “Fisika SMAMA Kelas XI”, PT Pustaka Intan Madani, Yogyakarta, 2006, hal 271 26 Ibid, hal 271 I Hari dan Tanggal : Selasa, 24 November 2015. II. Judul : Motor Listrik Sederhana. III. Tujuan : Membuktikan percobaan pengaruh medan magnet dan gaya Lorentz pada motor listrik sederhana. IV. Teori Dasar : Pada motor listrik, kumparan yang di aliri arus listrik akan berputar didalam medan magnet akibat dari adanya gaya Lorentz pada kumparan. The problem of learning physics at the Oepoi Kupang Seminary High School is the limited use of teaching aids in physics learning. The purpose of the service activities carried out is to describe the satisfaction and benefits of the process of making teaching aids and the results of their use. Methods of implementation activities include observation and interviews, reviewing laboratory equipment, followed by preparation and training activities. The props made are binoculars, a hose and a U-pipe holder, and an image model for visualizing the formation of an object's image between two plane mirrors. The activity was carried out for three days and was attended by 25 students of class X SMA Seminar Oepoi Kupang. Furthermore, observations and filling out questionnaires on the satisfaction and benefits of participating in the activities carried out were carried out. The results of the activities carried out, the teacher and resource persons can make physics teaching aids that can explain physics material in more detail. The benefits and satisfaction of students participating in mentoring activities is that more than 80% of students are satisfied to feel the benefits of this mentoring activity. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ABDIRA Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022 Halaman 313-318 JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Research & Learning in Faculty of Education Pembuatan Alat Peraga Sederhana untuk Mendukung Pembelajaran Fisika Godelfridus Hadung Lamanepa1, Petrus Ola Begu2, Rosenti Pasaribu3 Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang e-mail godelfridus29lamanepa Abstrak Permasalahan pembelajaran fisika di SMA Seminari Oepoi Kupang adalah terbatasnya penggunaan media alat peraga dalam pembelajaran fisika. Tujuan Kegiatan pengabdian dilakukan adalah untuk mendeskripsikan kepuasaan dan manfaat proses pembuatan alat peraga dan hasil penggunaannya. Metode kegiatan pelaksanaan diantaranya observasi dan wawancara, peninjauan alat-alat di laboratorium, lalu diikuti tahap persiapan dan pelatihan kegiatan. Alat peraga yang dibuat adalah teropong, selang dan dudukan pipa U, dan model gambar visualisasi pembentukan bayangan benda diantara dua cermin datar. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari diikuti oleh 25 siswa kelas X SMA Seminar Oepoi Kupang. Selanjutnya dilakukan observasi dan pengisian angket kepuasan dan manfaat mengikuti kegiatan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan, guru bersama narasumber dapat membuat alat peraga fisika yang dapat menjelaskan materi fisika secara lebih terperinci. Manfaat dan kepuasan siswa mengikuti kegiatan pendampingan adalah lebih dari 80% siswa merasa puas merasakan adanya manfaat dari kegiatan pendampingan ini. Kata Kunci Pembelajaran Fisika, Media Alat Peraga Abstract The problem of learning physics at the Oepoi Kupang Seminary High School is the limited use of teaching aids in physics learning. The purpose of the service activities carried out is to describe the satisfaction and benefits of the process of making teaching aids and the results of their use. Methods of implementation activities include observation and interviews, reviewing laboratory equipment, followed by preparation and training activities. The props made are binoculars, a hose and a U-pipe holder, and an image model for visualizing the formation of an object's image between two plane mirrors. The activity was carried out for three days and was attended by 25 students of class X SMA Seminar Oepoi Kupang. Furthermore, observations and filling out questionnaires on the satisfaction and benefits of participating in the activities carried out were carried out. The results of the activities carried out, the teacher and resource persons can make physics teaching aids that can explain physics material in more detail. The benefits and satisfaction of students participating in mentoring activities is that more than 80% of students are satisfied to feel the benefits of this mentoring activity. Keyword Physics Learning, Practical Tool Media Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 314 PENDAHULUAN Pembelajaran Fisika yang berlangsung sampai saat ini cenderung bersifat hafalan, kering dan kurang mengembangkan proses berpikir peserta didik, Setyorini et al., 2011; Kawuri & Fayanto, 2020. Masih banyak juga guru fisika yang kurang melaksanakan praktikum atau demo dengan alat peraga sebagai sarana mempelajari konsep fisika, Anwar, 2014. Nyatanya proses berpikir peserta didik dalam membangun konsep belajarnya dapat dilakukan melalui kegiatan praktikum atau demonstrasi belajar, sehingga butuh banyak kegiatan yang dilakukan langsung oleh siswa dalam belajar. Kegiatan praktikum dapat dipandang sebagai sarana bagi siswa untuk melatih keterampilan proses sains siswa sama seperti para ilmuwan, Keifer & Effenberger, 1967 karena konsep pembelajaran fisika memang seharusnya menggunakan pendekatan proses untuk menemukan bukan dengan cara menghafal rumus, hukum-hukum fisika dan postulat. Kegiatan praktikum yang memanfaatkan alat-alat laboratorium dapat dimanfaatkan sebagai media atau sarana di dalam proses pembelajaran, di laboratorium, kelas maupun dibawa keluar kelas/lingkungan, dengan kegiatan praktikum pesrta didik tidak hanya menjadi lebih terampil tetapi juga mempengaruhi langsung pada pembentukan sikap ilmiah dan juga pencapaian hasil pengetahuannya, Sundari, 2008; Ginting et al., 2018. Prinsip perancangan alat peraga dan media-media belajar didasarkan pada perolehan informasi melalui panca indera dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa semakin banyak panca indera yang dikerahkan kepada suatu objek yang dipelajari maka persepsi yang diberikan akan semakin mudah diterima oleh peserta didik, Selain meningkatnya kemampuan kognitif dan afektif, kemampuan psikomotorik peserta didik juga akan terlatih dengan adanya penggunaan alat peraga. Selain meningkatnya kemampuan kognitif dan afektif, kemampuan psikomotorik peserta didik juga akan terlatih dengan adanya penggunaan alat peraga, Masyruhan et al., 2020. Namun demikian kurangnya sarana dan prasarana berupa alat peraga masih menjadi kendala dalam pembelajaran fisika. Motivasi utama dari kegiatan ini adalah pembelajaran fisika harus diperkaya dengan kegiatan-kegiatan praktikum atau dilakukan dengan alat peraga atau media lainnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran yang selalu dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dalam pembelajaran fisika adalah ceramah, demonstrasi, dan eksperimen. Namun ketersediaan alat peraga yang terbatas menjadi kendala yang menghambat terciptanya proses pembelajaran berbasis praktikum. Akibatnya proses pembelajaran yang memakan banyak waktu berdampak pada target praktikum yang seringkali tidak seluruhnya bisa terpenuhi. Untuk itu kegiatan pegabdian ini, dilaksanakan dengan tujuan memberikan pelatihan pembuatan alat-alat yang dapat digunakan dalam beberapa topik pembelajaran. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 315 Alat peraga merupakan media yang menyampaikan pesan kepada penggunanya. Manfaat dari alat peraga dianataranya mencakup 1 memudahkan siswa/guru dalam menemukan persoalan dan fokus pada pengalaman belajar, Juwairiah, 2013; 2 menigkatkan pemahaman konsep dan mengatasi miskonpsi, Prasetyarini et al., 2013; 3 Kegiatan pelatihan pembuatan alat peraga fisika memberikan salah satu solusi terhadap keterbatasan sarana laboratorium di sekolah, Saroja et al., 2014. METODE Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan alat-alat yang dapat digunakan pada pelajaran fisika kepada siswa kelas X dan guru fisika SMA Seminar St. Rafael Oepoi Kupang, selanjutnya dibimbing untuk menerapkan hasil pelatihan. Tahapan pelatihan sebagai berikut 1 Tahapan persiapan, meliputi a observasi dan wawancara, dilakukan untuk melihat kondisi langsung pembelajaran dan mendapatkan informasi terkait alat-alat laboratorium dari guru mata pelajaran; b Pemantapan kegiatan mencakup peninjauan alat yang akan dibuat; c Pembuatan peralatan praktikum fisika; 2 Tahapan pelaksanaan, mencakup presentasi konsep fisika untuk alat tertentu, dilanjutkan metode pelatihan dan simulasi untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat alat sesuai materi pelatihan lalu diikuti dengan Tanya jawab. Untuk mengetahui informasi kepuasan dan manfaat pelatihan, diberikan angket survei. HASIL DAN PEMBAHASAN Pendampingan yang dilakukan bertujuan agar siswa merancang dan menggunakan secara alat peraga untuk praktikum dalam mempelajarari pelajaran fisika optika khususnya alat-alat optik. Pada tahap ini juga peserta dituntut untuk dapat mengembangkan kreatifitas tentang alat peraga sesuai fungsinya Rincian alat yang dibuat pada kegiatan pelatihan ini mencakup 1 teropong bintang dua buah, dibuat untuk menjelaskan materi bagian-bagian teropong serta pembentukan bayangan pada teropong. 2 selang dan dudukan untuk pipa U dua buah digunakan untuk menjelaskan topik Tekanan pada zat cair, materi fluida statis, 3 gambar visualisasi pembentukan bayangan pada benda diantara dua cermin datar, dibuat untuk menjelaskan cara menggambar titik-titik yang menjadi lokasi pembentukan bayangan-bayangan benda ketika diletakan diantara dua buah cermin datar dengan sudut tertentu. Gambar 1. Teropong hasil kerja siswa dan narasumber Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 316 Siswa memperoleh pengetahuan tentang pembuatan alat-alat peraga yang disebutkan di atas dan juga mampu membuat alat-alat peraga sederhana tersebut. Bila alat tersebut tidak dibuat besar kemungkinan siswa hanya melihat gambar saja. Gambar 2. Pipa U hasil kerja siswa dan narasumber Di akhir acara pelatihan, kami meminta tanggapan dari siswa melalui angket respon yang berisi kepuasan dan kebermanfaatan kegiatan yang dilakukan. Hasil dari angket respon ditampilkan pada Tabel 1 dan 2 di bawah ini. Tabel 1. Kepuasan Siswa Terhadap Kegiatan Pelatihan Secara umum kepuasan siswa sangat baik. Kepuasan siswa pada Tabel 1 adalah hasil analisis dari pengisian angket. Kepuasan juga ditunjukkan dengan antusias dan kesungguhan dalam mengikuti setiap sajian materi pelatihan yang disajikan oleh narasumber. Demikian pula kegiatan diskusi berlangsung sangat baik. Respon peserta maupun tanggapan dari nara sumber berlangsung baik. Banyaknya pertanyaan yang muncul dari peserta menunjukkan adanya respon positif dari peserta terhadap materi pelatihan. Hal lain yang dapat diamati dari kegiatan diskusi adalah bahwa pengetahuan awal siswa tentang materi optika khususnya teropong cukup baik, walau pada kenyataannya mereka belum pernah membuat alat ini atau melaksanakan praktikum dengan alat yang dimaksud. Setelah selesai mengikuti pendampingan ini lebih dari 80% seperti pada Tabel 1, siswa menyatakan bahwa memperoleh tambahan berbagai informasi, pemahaman, kemampuan dan keterampilan merancang eksperimen teropong sederhana. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 317 Tabel 2. Kebermanfaatan Kegiatan Menurut Siswa Hasil dari angket manfaat kegiatan ini diperoleh bahwa 82% siswa mendapatkan manfaat pelatihan. Peserta memperoleh Pengetahuan tentang Praktikum Fisika, dan Pembuatan alat-alat Praktikum Fisika, dan juga peserta mampu membuat alat-alat praktikum Fisika sederhana dengan menggunakan teropong dan Pipa U serta media untuk cermin datar. Bila tidak memungkinkan alat tersebut dibuat maka alat tersebut dilihat bagian dan penggunaanya hanya melalui gambar atau video. Dalam pembuatan siswa mempunyai keahlian dan strategi bagaimana cara dalam membuat alat praktikum Fisika sederhana ini. SIMPULAN Penggunaan Media berupa alat peraga dalam pembelajaran fisika turut berkontribusi dalam pencapaian hasil siswa. Penggunaan Alat peraga dapat menerangkan atau mewujudkan konsep-konsep fisika yang sulit dipahami. Intinya adalah media ini sebagai benda yang menjadi perantara untuk membantu menanamkan dan memperjelas konsep dalam proses pembelajaran seuai dengan tujuan yang diharapkan. Mengingat akan pentingnya media alat peraga maka kegiatan ini dapat terlaksana. Hasil dari kegiatan ini memberikan respon yang positif, baik melalui pengamatan berupa, antusias siswa dalam mendengarkan materi serta bertanya maupun melalui angket. Lebih dari 80% siswa yang mengikuti menanggapi dengan puas dan merasakan ada manfaatnya. Selanjutnya diharapkan media alat peraga harus mendapat perhatian setiap guru fisika karena media bisa meningkatkan antusiasme siswa serta memudahkan meraka mereka dalam mempelajari konsep fisika yang abstrak. DAFTAR PUSTAKA Anwar. 2014. Pelatihan Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab Pati. Edi Daenuri Anwar, 141, 43–56. Ginting, D., Retnawaty, S. F., Febriani, N., Fitri, Y., Wirman, S. P., & Fitrya, N. 2018. Pelatihan Eksperimen Fisika Sederhana Untuk Guru Mata Pelajaran Fisika Sma Sederajat Di Kota Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI, 21, 21–24. Juwairiah. 2013. Alat Peraga Dan Media Pembelajaran Kimia. Visipena Journal, 41, 1–13. Kawuri, M. Y. R. T., & Fayanto, S. 2020. Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA SMAN 1 Piyungan Yogyakarta. Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, 51, 1. Keifer, G., & Effenberger, F. 1967. 済無No Title No Title. Angewandte Chemie International Edition, 611, 951–952. Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdira 2022 318 Masyruhan, M., Pratiwi, U., & Al Hakim, Y. 2020. Perancangan Alat Peraga Hukum Hooke Berbasis Mikrokontroler Arduino Sebagai Media Pembelajaran Fisika. SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 62, 134. Prasetyarini, A., Fatmaryanti, S. D., & Akhdinirwanto, R. W. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 21, 7–10. Saroja, G., Nadhir, A., Maryanto, S., Santoso, D. R., & S. 2014. Kata kunci Persepsi, Alat Peraga Fisika, Proses Pembelajaran. 22. Setyorini, U., Sukiswo, S. E., & Subali, B. 2011. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 71, 52–56. Sundari, R. 2008. An Evaluation On The Use Of Laboratory In Teaching Biology In Public Madrasah Aliyah In Sleman Regency. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 2, 196–212. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this rangka mendukung ketersediaan alat peraga pembelajaran fisika digital yang layak menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengetahui kelayakan alat peraga hukum hooke berbasis mikrokontroler arduino sebagai media pembelajaran fisika. Penelitian ini merupakan penelitian perancangan yang mengadopsi model penelitian 4D Thiagarajan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar uji laboratorium, lembar validasi ahli, dan angket respon peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 1 Alat peraga hukum hooke memenuhi kriteria kelayakan pada uji laboratorium dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil sebesar 0,07%, 2 Alat peraga hukum hooke berbasis arduino yang dirancang memenuhi kriteria kelayakan dengan hasil persentase 72% dalam kategori “layak” pada uji validitas ahli materi dan hasil validasi ahli media mendapatkan persentase 77% dalam kategori “layak” serta persentase 81% dalam kategori “sangat layak” pada uji respon peserta didik. Dengan demikian alat peraga hukum hooke berbasis mikrokontroler arduino layak digunakan sebagai media pembelajaran Kunci Alat Peraga, Hukum Hooke, Mikrokontroler Arduino, Media PembelajaranMaria Yosephien Retna Tinon Kawuri Suritno FayantoActivity learning is student activities during learning. Active learning is learning that supply and provides an opportunity for students to learn on their own or their activities that have an impact on learning outcomes. The purpose of this study was to describe the activity and student learning outcomes by applying the model of discovery learning. The research sample is Class X MIPA Public High School 1 Piyungan. This type of research is classroom action research consisted of two cycles of cycle 1 and cycle 2. Data collection techniques are using observation sheets and test sheets, As for the data analysis using descriptive analysis. The results of the analysis that studied physics Increased activity class X MIPA Public High School 1 Piyungan with discovery learningon the measurement of physical quantities in the academic year 2019/2020 of the first cycle in the first meeting and the second meeting was increased from to In the second cycle increased from to there was an increase of Improved physics learning outcomes of students of class X MIPA Public High School 1 Piyungan with discovery learningDL on the material for measuring physical quantities in the academic year 2019/2020 in cycle I to cycle II from 61% to experiencing an increase of Improved learning outcomes show that the application of discovery learningcan be fun and make students interested and interested in learning. Delovita GintingSri Fitria RetnawatyNoni FebrianiNeneng FitryaImplementasi praktikum Fisika di sekolah sekarang ini ternyata masih menghadapi banyak kendala. Permasalahan yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan praktik atau eksperimen antara lain kurangnya peralatan dan bahan praktikum serta kurangnya pengetahuam dan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan praktikum. Konsep pembelajaran Fisika tidak mungkin dapat terpenuhi apabila tidak didukung oleh kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan praktikum di laboratorium sebagai kunci keberhasilan pembelajaran Fisika. Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan mengelola laboratorium Fisika sehingga memiliki peralatan praktikum sederhana yang mudah dipahami. Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepad guru Fisika SMA di Kota Pekanbaru agar mampu merancang eksperimen Fisika sederhana dengan menggunakan alat atau bahan yang mudah diperoleh. Metode pelatihan terdiri dari penyampaian materi oleh narasumber, memberikan contoh praktik, peserta melakukan simulasi, dan terakhir peserta dapat melakukan tanya jawab dengan SetyoriniS. E. Sukiswo B. SubaliModel PBL mengajak siswa agar mampu melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapatmeningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Problem BasedLearning pada sub pokok bahasan gerak lurus berubah beraturan yang dapat meningkatkan kempuan berpikir kritis sampel dengan teknik simple random sampling. Data penelitian berupa kemampuan berpikir kritis siswa diambildengan teknik tes dan praktikum, dengan tes diperoleh hasil 75% siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 7,5% memilikikemampuan sangat kritis. Sedangkan pada praktikum diperoleh hasil sebesar 82,5%. Aspek psikomotorik memiliki rerata 82,75dalam kategori sangat aktif kemudian untuk aspek afektif nilai rerata sebesar 73,38 yang termasuk dalam kategori baik. Simpulanpenelitian ini yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada subpokok bahasan gerak lurus berubah The goal of the research is to gain whether or not an application of Problem Based Learning PBL model can improve students'critical thinking. It is because PBL provides a problem solving activity. Fact, this model can improve the students' capability in criticalthinking. The sample of this study was chosen by using simple random sampling technique and the data were collected using testand students' activities observation in laboratory. From the data analysis, it is found that 75% students have the critical thinkingability and are very critical the thinking. Based on the students' activities in the laboratory observation, it is found that are categorized as very active ones and students are categorized as enthusiastic ones. It can be concluded thatProblem Based Learning PBL model can increase the students' critical thinking in learning ununiformly accelerated critical thinking; problem solving; Problem Based LearningJuwairiahAlat peraga dan Media pembelajaran kimia memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan alat peraga dan media pembelajaran yang bervariasi, akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesulitan dalam memahami ilmu kimia disebabkan kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan kompleks, maka guru harus membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep yang abstrak tersebut menjadi sesuatu yang nyata dan mudah dipahami siswa, karena pada dasarnya siswa itu belajar dari sesuatu yang konkret, bahkan tidak hanya siswa, orang dewasa pun dalam waktu tertentu membutuhkan visualisasi untuk memahami konsep-konsep yang abstrak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat peraga dan media dalam pembelajaran kimia untuk menanamkan konsep agar mudah dimengerti oleh para Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab PatiAnwarAnwar. 2014. Pelatihan Pembuatan Alat-Alat Praktikum Kecamatan Winong Kab Pati. Edi Daenuri Anwar, 141, Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun PelajaranA PrasetyariniS D FatmaryantiR W AkhdinirwantoPrasetyarini, A., Fatmaryanti, S. D., & Akhdinirwanto, R. W. 2013. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa SMP Negeri I Buluspesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Radiasi, 21, kunci Persepsi, Alat Peraga FisikaG SarojaA NadhirS MaryantoD R SantosoSaroja, G., Nadhir, A., Maryanto, S., Santoso, D. R., & S. 2014. Kata kunci Persepsi, Alat Peraga Fisika, Proses Pembelajaran. 22.An Evaluation On The Use Of Laboratory In TeachingR SundariSundari, R. 2008. An Evaluation On The Use Of Laboratory In Teaching Biology In Public Madrasah Aliyah In Sleman Regency. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 2, 196-212. Simulasialat peraga katrol ini terdapat pada mata pelajaran IPA Kelas 5 pada bab pesawat sederhana. Dengan menggunakan alat peraga katrol secara nyata, siswa diharapkan mampu memahami fungsi dan cara kerja katrol secara konstruk. Menggunakan metode belajar visual, audio, siswa akan lebih mengerti seperi apa bentuk dan penggunaan katrol. Bermain Bersama Fisika Dongkrak Hidrolik dari Stik Es Krim Bekas - Berbagi Ilmu Bermain Bersama Fisika Dongkrak Hidrolik dari Stik Es Krim Bekas - Berbagi Ilmu Cara Membuat Dongkrak Hidrolik - Hukum Pascal - YouTube Laporan Alat Peraga Pompa Hidrolik - Berbagi Ilmu Alat Peraga Hidrolik Sederhana - BLENDER KITA Fisika Dasar Kelompok 4 Lift Hidrolik Mekanika Fluida - YouTube Alat Peraga Hidrolik Sederhana - BLENDER KITA Alat peraga fisika dongkrak hidrolik - YouTube Bermain Bersama Fisika Dongkrak Hidrolik dari Stik Es Krim Bekas - Berbagi Ilmu Alat Peraga Hidrolik Sederhana - BLENDER KITA Alat Peraga Hidrolik Sederhana - BLENDER KITA Bermain Bersama Fisika Dongkrak Hidrolik dari Stik Es Krim Bekas - Berbagi Ilmu Alat Peraga Fisika " Hukum Pascal " Lift Hidrolik SMA Negeri 1 Campaka - YouTube For All Praktek Fisika, Hidrolik sederhana fisika alat hidrolik alat peraga fisika hukum pascal TEKNIK MEKATRONIKA LIFT MOBIL ALAT PERAGA FISIKA - YouTube Alat Peraga Hidrolik Sederhana - BLENDER KITA Diy Hidrolik Lift Table Bahan Fisika Proyek Sekolah Ilmu Percobaan Model Kit Kreatif Pendidikan Pengajaran Peralatan - Buy Proyek Ilmu Percobaan Model Kit Oem Menyesuaikan Ilmu Kit Mainan Edukasi Product on Bermain Bersama Fisika Dongkrak Hidrolik dari Stik Es Krim Bekas - Berbagi Ilmu Diy Hidrolik Lift Table Bahan Fisika Proyek Sekolah Ilmu Percobaan Model Kit Kreatif Pendidikan Pengajaran Peralatan - Buy Proyek Ilmu Percobaan Model Kit Oem Menyesuaikan Ilmu Kit Mainan Edukasi Product on Keren banget buat Sistem Hidrolik Menggunakan alat sederhana - YouTube Jembatan Hidrolik PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA - PDF Download Gratis Alat Peraga Fisika PDF PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI ALAT PERAGA PENERAPAN KONSEP HUKUM PASCAL UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP - PDF Download Gratis Praktikum FISIKA HUKUM PASCAL DONGKRAK HIDROLIK SEDERHANA SMA NEGERI 1 RANSIKI - YouTube PEMBELAJARAN HUKUM PASCAL MENGGUNAKAN MINIATUR MESIN HIDROLIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Sma lift - BAB I PENDAHULUAN Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah 1 Untuk mengetahui cara kerja lift hidrolik sederhana Course Hero ALAT PERAGA - [PDF Document] Lift Hidrolik PDF Jual Mainan Fisika di Surabaya - Harga Terbaru 2021 Contoh Alat Peraga Edukatif IPA Fisika Sederhana ALAT PERAGA - [PDF Document] Diy Hidrolik Lift Table Bahan Fisika Proyek Sekolah Ilmu Percobaan Model Kit Kreatif Pendidikan Pengajaran Peralatan - Buy Proyek Ilmu Percobaan Model Kit Oem Menyesuaikan Ilmu Kit Mainan Edukasi Product on EASY! Cara Membuat Lift Hidrolik by Mira Grace EASY! Cara Membuat Lift Hidrolik by Mira Grace Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Sma PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS IS PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA - PDF Download Gratis Alat Peraga Fisika PDF LIFT! Bukan LEAF, apalagi LEAVE ALAT PERAGA IPA SEDERHANA LIFT DAN HUKUM NEWTON DIY ELEVATOR - YouTube Robot Hidrolik Penerapan Hukum Pascal Misty tekanan hidrostatik dan hukum pascal Bermain Bersama Fisika Dongkrak Hidrolik dari Stik Es Krim Bekas - Berbagi Ilmu Jembatan Hidrolik Hukum Pascal by Jonatan Alimin Robot Hidrolik Penerapan Hukum Pascal TEACHING STORY ASYIKNYA MERAKIT VACUUM CLEANER ROBOT BERSAMA PLANET SAINS Lili Aprianti Blog Pembelajaran FISIKA PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA - PDF Download Gratis Makalah Pompa Hidrolik Sederhana kelompok 4 - [DOC Document] Diy Hidrolik Lift Table Bahan Fisika Proyek Sekolah Ilmu Percobaan Model Kit Kreatif Pendidikan Pengajaran Peralatan - Buy Proyek Ilmu Percobaan Model Kit Oem Menyesuaikan Ilmu Kit Mainan Edukasi Product on Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Sma windows-vista-wallpaper-182 Klub Mobil Honda Jazz Hangat dan Friendly Honda Jazz Society Alat Peraga Hidrolik Sederhana - BLENDER KITA KIT HODROSTATIKA dan PANAS - KIT PANAS DAN HIDROSTATIKA Laboratorium IPA Terpadu Alat Peraga Lift Sederhana Shopee Indonesia PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS IS Blog Pembelajaran FISIKA PENGARUH E-MODUL ANDROID TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA KONSEP FLUIDA STATIS SKRIPSI Oleh ABDUL HARIS 1115016300 Alat Alat Yang Bekerja Berdasarkan Hukum Pascal – Sekali DOC ALAT PERAGA Eksavator hidrolik Rahayu Armada - Alat Peraga Sistem Hidrolik Model AS-10 AeroTrain Corp PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA - PDF Download Gratis Alat Peraga Fisika PDF Simple Hydraulic Pumps Pompa Hidrolik Sederhana SMA AL MASOEM by ALAT PERAGA FISIKA SMA ALMASOEM Angkat Scroll Lift Hidrolik, Peralatan Pengangkat Gunting SGS TUV Alat Peraga Hidrolik Sederhana - BLENDER KITA Pudak Scientific - Produsen Alat Peraga Pendidikan dan Peralatan Laboratorium Bermain Bersama Fisika Dongkrak Hidrolik dari Stik Es Krim Bekas - Berbagi Ilmu Fisika Sederhana Percobaan Kecil Alat Kreatif Dirakit Kit Lift Mainan untuk Anak anak DIY Buatan Tangan Mengajar Sumber DayaFisika - AliExpress Contoh Alat Peraga Edukatif IPA Fisika Sederhana Cara Membuat Alat Peraga Fluida Dinamis Alat Penyemprot Nyamuk sederhana by Adhe Wirayuda Yudiani Garib Hukum Pascal fisika dan penerapan di kehidupan sehari-hari kelas 10 Blaise Pascal - Rebbosetau PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SEVEN IN ONE PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA HUKUM PASCAL PADA DONGKRAK HIDROLIK-FLUIDA STATIS-FISIKA XI SMA - KepoTimes Blog Pembelajaran FISIKA Pudak Scientific - Produsen Alat Peraga Pendidikan dan Peralatan Laboratorium Pembuktian Hukum Pascal Dengan Merancang Alat Peraga Sederhana Pompa Hidrolik - PDF Free Download Pompa Hidrolik - [DOCX Document] fisika alat hidrolik lift - BAB I PENDAHULUAN Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah 1 Untuk mengetahui cara kerja lift hidrolik sederhana Course Hero PKM Memanfaatkan Bahan Sederhana dan Sampah Sebagai Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULU Simple Hydraulic Robot Arm Lengan Robot Hidrolik Sederhana SMA Almasoem by ALAT PERAGA FISIKA SMA Alat Peraga Fisika PDF Media Pembelajaran Pompa Hidrolik Sederhana - [PDF Document] PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI ALAT PERAGA PENERAPAN KONSEP HUKUM PASCAL UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP PDF Efektivitas penggunaan alat peraga sederhana berbasis pendekatan sains teknologi masyarakat pada materi fluida statis Anak anak DIY Ilmu Mainan Pendidikan Percobaan Ilmiah Kit Hidrolik Meja Angkat Model Fisika Remaja Sekolah Batang Proyek - AliExpress Cara Membuat Robot Hidrolik Dari Stik Es Krim – Nasi Jual Fisika di Surabaya - Harga Terbaru 2021 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI ALAT PERAGA PENERAPAN KONSEP HUKUM PASCAL UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP Bermain Bersama Fisika Dongkrak Hidrolik dari Stik Es Krim Bekas - Berbagi Ilmu KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MEMBUAT ALAT PERAGA FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Oleh Linda Lia Dosen Universitas PGR LIFT HIDROLIK SEDERHANA CARA KERJA🧐 - YouTube Alat Peraga Kit Panas dan Hidrostatika Mealabs Scientific Indonesia PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FLUIDA STATIS SEDERHANA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA - PDF Download Gratis PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA “HUKUM PASCAL” DI SMK BERBUDI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Suwarjo DOC Laporan Eksperimen Fisika Sugeng Saputra - 2014). Materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 tahun ajaran 2014/2015: Mata pelajaran IPA SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sudarmadi. 2012. Meningkatkan Kemampuan Guru-Guru Fisika SMA/SMK Binaan dalam Membuat Alat PraktikumFisika Sederhana Melalui Pendampingan di Kabupaten Kulonprogo. DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Pada tahun 2011 jumlah sekolah menengah atas tersebar di seluruh Indonesia,dari jumlah tersebut sebagian berada di daerah-daerah terpencil atau kepulauan yang sulit transpotasi dan sarana pendukung lainnya. Pada umumnya sekolah-sekolah tersebut sangat kurang sarana dan prasarana khususnya peralatan laboratorium IPA, sedangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan mewajibkan ujian praktik bagi mata pelajaran IPA Fisika, Kimia dan Biologi. Keberadaan peralatan laboratorium IPA merupakan sarana yang harus diupayakan guna meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah. Keterbatasan sarana ini dapat dipenuhi dengan menggunakan alat peraga IPA sederhana yang bahanbahannya mudah didapat di sekitar sekolah, tanpa mengurangi pemahaman terhadap konsep pembelajaran IPA. Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan SMA menerbitkan buku Pedoman Pembuatan Alat Peraga IPA Sederhana untuk SMA. Buku-buku tersebut berkaitan dengan pemanfaatan dan pendayagunaan peralatan atau bahan yang dirancang dan digunakan sebagai alat pratik IPA. Hadirnya buku pedoman pembuatan alat peraga IPA sederhana merupakan salah satu upaya Direktorat Pembinaan SMA dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPA. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA iii Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam mewujudkan buku pedoman pembuatan alat peraga IPA sederhana ini, khususnya kepada Pusat Pengembangan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA Bandung beserta tim penulis buku ini. Kiranya menjadi sumbangan kontruktif bagi kemajuan dan pengembangan Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Direktur Pembinaan SMA Totok Suprayitno, NIP. 196010051986031005 iv Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA DAFTAR ISI Hal iii v 1 1 5 Kata pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan A Latar Belakang B Tujuan Panduan Pengembangan APP Bab II Pengembangan Alat Peraga Praktek IPA 7 A Prinsip Pengembangan APP IPA 7 B Kriteria Pembuatan dan Pengembangan APP IPA 8 C Langkah-langkah Pembuatan dan Pengembangan APP IPA 9 D Kriteria Standar Pengujian Kelayakan Alat Peraga IPA 14 E Sistematika Laporan Karya Inovasi PKB 19 Bab III Perancangan Alat IPA Sederhana 25 A Hidrometer Pipa Apung 25 B Dudukan Bola Lampu 31 C Sakelar Pulpen Tekan 34 D Model Rel Osilasi Kelereng 39 E Model Uji Indeks Bias 44 F Kamera Lubang Jarum 50 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA v G Motor Listrik Kumparan Kabel H Model Alarm Kebakaran I Anemometer Bola Pingpong J Model Pembangkit Listrik Tenaga Angin K Kincir Gravitasi Air Daftar Pustaka vi 54 60 65 74 80 85 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat peraga praktik APP IPA mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, yaitu untuk menjelaskan konsep, sehingga siswa memperoleh kemudahan dalam memahami hal-hal yang dikemukakan guru; memantapkan penguasaan materi yang ada hubungannya dengan bahan yang dipelajari; dan mengembangkan keterampilan. Di samping peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, APP IPA juga mempunyai fungsi yang dapat menentukan pencapaian tujuan pembelajaran IPA di sekolah, fungsi tersebut menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud 1999 adalah sebagai sumber belajar, metode pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP 2006, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah SMA/MA harus memiliki sarana perabot, peralatan pendidikan, media, bahan habis pakai, dan perlengkapan lainnya; serta prasarana laboratorium. Kondisi Laboratorium IPA SMA Negeri/Swasta Data Balitbang Depdiknas 2005, memiliki laboratorium Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 1 IPA gabung 26,20%, memiliki laboratorium IPA 2 Laboratorium terpisah 18,62%, memiliki laboratorium fisika, biologi, kimia 3 laboratorium terpisah 24,18%, memiliki laboratorium IPA 69%, dan belum memiliki laboratorium IPA 31%. Kondisi gedung laboratorium IPA baik 41%, rusak berat 33%, rusak ringan 26%. Keadaan alat/ bahan lengkap 27%, dan belum lengkap 73%. Penggunaan laboratorium IPA dengan frekuensi tinggi 36%, Sedang 31%, rendah 33%. Memiliki laboran IPA 17,72%. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian di lapangan, kondisi fasilitas sarana dan prasarana laboratorium khususnya untuk pembelajaran IPA di SMA/MA, hingga saat ini Burhan 2006 1. Sangat minim fasilitas, alat dan bahan zat kimia yang ada jika dibandingkan dengan rasio jumlah pemakai laboratorium IPA. 2. Adanya kecenderungan biaya yang dialokasikan sekolah untuk penunjang kegiatan laboratorium tidak mencukupi. 3. Adanya kecenderungan pengguna laboratorium IPA tidak dapat menyelesaikan praktikumnya dengan baik karena waktu yang tersedia tidak mencukupi. 4. Praktikum yang telah direncanakan, sering tertunda pelaksanaannya karena beberapa bahan dan alat yang tersedia jumlahnya kurang sesuai dengan kebutuhan kegiatannya. 5. Belum dilakukan penataan terhadap fasilitas, alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan IPA. 6. Penggunaan fasilitas dan peralatan yang tersedia di laboratorium IPA belum secara optimal. 2 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 7. Laboratorium kurang difungsikan secara optimal sebagai tempat melaksanakan eksperimen. Hasil survey lainnya melaporkan bahwa alat dan bahan praktik IPA di SMA/MA baru sebatas digunakan dengan metode demonstrasi atau hanya diperagakan untuk beberapa topik konsep saja. Kondisi seperti digambarkan di atas mengakibatkan laboratorium IPA, alat dan fasilitas lainnya di Sekolah Menengah Atas tersebut kurang efektif dan pada akhirnya belum dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Terlepas dari kondisi kelengkapan fasilitas laboratorium IPA, pendidikan hendaknya dapat terus diselenggarakan tanpa harus menunggu lengkapnya fasilitas. Oleh karena itu untuk menjaga kelangsungan pendidikan IPA melalui praktikum/eksperimen, perlu dikembangkan alternatif alat peraga praktik APP IPA yaitu APP sederhana buatan sendiri agar pembelajaran IPA dapat berjalan secara optimal. Hal tersebut penting bagi guru/sekolah dengan alasan sebagai berikut Pertama, APP IPA sederhana sebagai upaya melengkapi peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Para guru dapat memberdayakan berbagai sumber daya yang ada di sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa untuk pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana. Kedua, APP IPA sederhana ini dapat dijadikan sebagai alternatif peralatan laboratorium; meningkatkan kreativitas guru dan siswa; sebagai upaya meragamkan sumber belajar siswa; agar siswa dapat membangun pengetahuan dan Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 3 keterampilan serta sikap yang sesuai dengan kompetensi yang disarankan dalam kurikulum. Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, salah satu kompetensi guru adalah guru harus dapat menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik dengan kompetensi inti dapat menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan dan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik. Berbagai pendapat tentang media pembelajaran diantaranya Gagne 1970 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar, sedangkan Briggs 1970 berpendapat bahwa media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta dapat merangsang siswa untuk belajar. Contoh media diantaranya buku, alat dan bahan zat kimia, DVD/CD, Video dan poster. Media pembelajaran yang paling banyak digunakan di sekolah di samping buku adalah alat dan bahan. Sehubungan dengan kegiatan pembelajaran IPA, alat yang diperlukan adalah APP IPA. Di sekolah APP IPA dan chemicals bahan atau zat kimia umumnya dibuat oleh pabrik pabrikan, bantuan dari pemerintah Kemendiknas atau pembelian alat dan bahan oleh sekolah dengan ragam, dan jumlah masing-masing terbatas, sehingga guru IPA dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam upaya mengadakan APP IPA yang lebih beragam serta dengan jumlah yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran IPA. 4 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Dalam upaya mengadakan APP IPA tersebut, guru dan atau dengan siswa dapat melakukan pengembangan dengan cara merancang dan membuat APP IPA sederhana buatan sendiri. Produk pengembangan APP IPA walaupun sederhana dalam tampilan fisik, tetapi dapat mendukung prinsip kerja dan konsep IPA yang diajarkannya sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi. Inovasi pembuatan suatu produk APP IPA mengalami tahapan perkembangan mulai dari membuat padanan hingga dihasilkan suatu protipe. Pengalaman empiris praktisi APP IPA di P4TK IPA dan Direktorat Pembinaan SMA menunjukkan bahwa karya produktif padanan APP IPA sederhana yang terus menerus dikaji ulang serta didukung fasilitas dan kreatifitas lainnya, akhirnya dapat menghasilkan suatu prototipe APP IPA yang tangguh. B. Tujuan Tujuan Umum Setelah mempelajari panduan pengembangan inovasi APP IPA ini, Anda sebagai guru diharapkan terampil mengembangkan APP IPA Sederhana Buatan Sendiri untuk pembelajaran IPA dan karya inovatif pengembangan keprofesian berkelanjutan. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 5 Tujuan Khusus Anda diharapkan dapat a. Merancang APP IPA sederhana dalam memfasilitasi pembelajaran IPA. b. Membuat APP IPA sederhana sesuai rancangan. c. Menggunakan APP IPA dalam pembelajaran IPA. d. Menyusun laporan karya inovatif Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB. **** 6 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA BAB II PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PRAKTIK A. Prinsip Pengembangan APP IPA APP IPA telah banyak dibuat secara masal oleh pabrik. Namun karena alasan-alasan tertentu, seperti kurang lengkap, kekurangan alat atau sekolah tidak memilikinya, alat-alat tersebut dapat dibuat dan dikembangkan sendiri oleh guru atau siswa dengan memanfaatkan bahan bekas yang banyak terdapat di lingkungan sekitar kita; alat/ bahan yang banyak di pasaran, penggunaan perkakas tidak memerlukan keterampilan khusus. Hal ini sesuai dengan pendapat Nyoman Kertiasa 1994 yang menyatakan tentang pengertian alat peraga praktik IPA sederhana atau disebut juga alat IPA buatan sendiri, adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri dengan memanfaatkan alat/bahan sekitar lingkungan kita; dalam waktu relatif singkat dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam menggunaan alat/bahan/ perkakas; dapat menjelaskan/ menunjukkan/ membuktikan konsep-konsep/gejala yang sedang dipelajari; alat lebih bersifat kualitatif daripada ketepatan kuantitatif. Pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana dapat dibuat dalam bentuk Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 7 a. Padanan alat, yaitu alat yang dibuat dengan mengacu pada contoh alat yang sudah ada alat praktik, alat peraga, alat pendukung di laboratorium IPA. Misalnya bel listrik sederhana atau cakram Newton. b. Prototipe, yaitu alat baru yang sebelumnya tidak ada, atau dapat merupakan pengembangan dari alat yang sudah ada, pernah ada yang membuat namun kemudian dimodifikasi. Misalnya slide proyektor atau episkop sederhana. Dari penjelasan di atas, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana adalah meliputi perancangan dan pembuatan alat peraga, alat praktik, atau alat pendukung pembelajaran IPA yang merupakan bentuk padanan alat atau prototipe. B. Kriteria Pembuatan dan Pengembangan APP IPA Beberapa hal yang penting diperhatikan sebagai kriteria dalam pembuatan dan pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana, adalah sebagai berikut. Bahan mudah diperoleh memanfaatkan limbah dan dibeli dengan harga relatif murah, mudah dalam perancangan dan pembuatannya, mudah dalam perakitannya tidak memerlukan keterampilan khusus, dan mudah dioperasikannya. Dapat memperjelas/menunjukkan konsep dengan lebih baik, dapat meningkatkan motivasi siswa, akurasi cukup dapat diandalkan, tidak berbahaya ketika digunakan, menarik, daya tahan alat cukup baik lama pakai, inovatif dan kreatif, bernilai pendidikan. 8 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA C. Langkah-langkah pembuatan dan pengembangaan APP IPA Sederhana Langkah-langkah pembuatan dan pengembangaan alat peraga praktik IPA sederhana dapat digambarkan sebagai berikut PROSES PENGEMBANGAN APP Diadaptasi dari Verma 199659 Keterangan bagan 1. Langkah pertama sebelum mengembangkan APP, Anda harus menganalisis kurikulum KTSP terutama yang berkenaan dengan standar isi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok pembelajaran. Penentuan alat yang akan dibuat atau dikembangkan. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 9 2. Setelah APP yang akan dibuat ditentukan, Anda hendaknya melakukan penyelidikan, apakah di lingkungan sekitar terdapat alat/bahan yang mendukung untuk pembuatan APP tersebut, apakah APP yang akan dibuat sesuai dengan karakteristik siswa, topik IPA yang kan diajarkan. Jika semua sudah sesuai, Anda menyiapkan alat, bahan, dan perkakas yang diperlukan serta masing-masing alternatifnya. 3. Setelah semua siap, lakukan perancangan APP, perancangan dapat berupa sket gambar. Setelah gambar APP yang akan dibuat selesai dan dinilai, lakukan pembuatan sesuai rancangan. 4. APP yang sudah dibuat, Anda nilai, apakah sesuai dengan rancangan, konsep IPA yang akan diajarkan, keamanan ketika digunakan, dan kelayakan digunakan dalam pembelajaran, dan aspek lainnya sesuai kriteria yang telah dijelaskan pada Pendahuluan butir 2 di atas. 5. Pada tahap penilaian ini, lakukan juga pengujicobaan alat. Jika ada hal-hal yang kurang atau tidak/belum berhasil, perbaiki dan sempurnakan. 6. Kegiatan penilaian dan pengujian alat peraga praktik secara rinci dijelaskan pada nomor 7 dan 8 berikut ini. 7. Evaluasi keberhasilan produk hasil pembuatan/ pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana. Untuk mengevaluasi keberhasilan produk hasil pembuatan atau pengembangan alat peraga praktik IPA sederhana yang merupakan inovasi/kreativitas guru dan/atau siswa, dapat menggunakan minimal lima aspek utama agar memperoleh alat peraga sederhana yang dianggap mempunyai tampilan yang 10 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA memadai tinggi. Pertama, akurasi hasil pengukuran, artinya alat peraga praktik yang dikembangkan tersebut presisi dalam memperagakan suatu fenomena alam. Sehingga tidak menimbulkan salah konsep atau pengertian. Kedua, bernilai pendidikan bagi siswa, artinya dengan mengkaji suatu fenomena melalui alat peraga praktik itu, siswa dimungkinkan secara berulang-ulang, memperlambat, mempercepat, terbuka memperlihatkan fenomena tersebut. Ketiga, tidak mengandung faktor resiko zero-risk bagi siswa yang menggunakan alat peraga tersebut. Faktor resiko dapat berupa adanya bagian yang tajam/membahayakan, kemungkinan jatuh/terbakar menimpa siswa, tersengat istrik. Keempat, life-time atau lama-pakai alat peraga, artinya alat peraga praktik tersebut diusahakan terbuat dari bahan yang relatif dapat dipakai lama atau secara berulang-ulang. Dengan demikian, alat peraga praktik hasil proses kreatif ini tidak sekali pakai langsung habis. Kelima, bernilai estetika tinggi. Walaupun sebagai alat peraga praktik yang digunakan dalam laboratorium, hendaknya mempunyai penampilan yang bernilai seni, tanpa mengurangi kinerja alat peraga tersebut. 8. Aspek lain, selain kelima aspek tersebut di atas, dapat juga dimasukkan menjadi kriteria tambahan dalam menganalisis alat peraga praktik hasil pengembangan guru dan/atau siswa tersebut sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, originalitas gagasan yang dikembangkan, ketersediaan bahan baku alat peraga praktik di sekitar sekolah, dan sebagainya. 9. Untuk menguji kelayakan alat IPA yang telah dibuat dapat dilakukan dengan mengisi instrumen uji Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 11 kelayakan dengan memperhatikan hal-hal berikut a Keterkaitan dengan bahan ajar. Alat peraga IPA digunakan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep IPA yang dipelajarinya. Oleh karena itu, alat peraga IPA harus dapat menampilkan objek dan fenomena yang diperlukan untuk mempelajari konsep-konsep tersebut. b Nilai pendidikan Efektivitas alat Kemampuan menampilkan benda dan fenomena yang diperlukan, kesesuaian dengan perkembangan intelektual siswa. Konsep-konsep IPA yang dipelajari siswa di SD, SMP, dan SMA banyak yang sama, tetapi kedalaman dan kekompleksitasannya berbeda. Konsepkonsep IPA di SD hanya merupakan ungkapan tentang peristiwa alam, di SMP ditingkatkan dengan masuknya prinsip dengan parameterparameternya, di SMA prinsip dan parameterparameternya lebih luas dan lebih kompleks. Di samping itu, perkembangan intelektual siswa pada setiap jenjang sekolah membatasi kemampuan siswa dalam mengidentifikasi parameter dan prinsip dari objek dan fenomena yang ditampilkan oleh alat peraga. Makin tinggi jenjang sekolah siswa, batas kemampuan siswa tersebut makin kecil, yang berarti kemampuan siswa dalam mengakji objek dan fenomena makin meningkat. Oleh karena itu, alat peraga IPA harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual siswa, agar objek dan fenomena yang ditampilkan oleh alat dapat dipahami oleh siswa dengan baik. 12 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA c Ketahanan alat tahan lama, tidak mudah pecah, memiliki alat pelindung. Alat peraga IPA akan sering digunakan oleh banyak siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, alat peraga IPA haruslah merupakan alat peraga yang tahan lama. Ketahanan alat tersebut meliputi keakuratan pengukuran, tidak mudah aus, dan ketahanan bahan terhadap perubahan cuaca atau terhadap perubahan zat-zat di udara, ketahanan terhadap panas, dan lain-lain, sehingga hasil pengukuran tidak akan mengalami penyimpangan, walaupun sering digunakan. d Nilai presisi ketepatan pengukuran. Nilai presisi alat diperlukan untuk keberhasilan pengukuran alat, sehingga penyimpangan hasil pengukuran oleh kesalahan alat dapat diminimalkan sehingga memperoleh konsep-konsep sains yang benar. Hal ini penting, agar siswa dapat dengan tepat membentuk konsep-konsep sains dari percobaannya. e Efisiensi penggunaan alat mudah digunakan, dirangkaikan, dan dijalankan. Efisiensi penggunaan alat diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatan pembelajaran fisika dengan menggunakan alat-alat peraga IPA yang antara lain ; Menghemat waktu praktik, sehingga keterbatasan waktu pembelajaran dapat diatasi dan pembelajaran dapat dituntaskan dalam waktu yang tersedia. Menunjang keberhasilan siswa dalam memperoleh data dari praktik. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 13 f Keamanan bagi siswa. Percobaan fisika menggunakan alat-alat dari logam, kaca, dan kadang-kadang memerlukan api. Alat-alat yang runcing mengandung resiko kecelakaan pada siswa, dan alat-alat seperti pembakar spirtus mengandung resiko kebakaran. Alat-alat yang runcing hendaknya ditumpulkan, jika keruncingan itu tidak diperlukan untuk ketelitian pengukuran. Alat-alat untuk menyalakan api harus dibuat seaman mungkin, misalnya terjaga dari kebocoran bahan bakar. g Estetika. Alat yang penampilannya menarik, berwarna indah cenderung lebih disenangi oleh siswa. Hal itu dapat memotivasi siswa untuk mau belajar dengan menggunakan alat peraga IPA. h Penyimpanan alat dalam kotak khusus KIT. Alatalat dalam KIT harus mudah dicari, diambil, dan disimpan kembali dengan rapih, agar pencarian, pengambilan, dan penyimpanan alat tidak memerlukan waktu yang relatif lama. Di samping itu alat-alat tersebut dapat terjaga dengan baik dan kotak penyimpan alat juga terjaga dengan baik. D. Kriteria Standar Pengujian Kelayakan Alat Peraga IPA Kriteria standar pengujian kelayakan dari segi aspek pembelajaran meliputi 1. Keterkaitan dengan bahan ajar; Konsep yang diajarkan ada dalam kurikulum atau hanya pengembangan, tingkat keperluan, penampilan objek dan fenomena. 14 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 2. Nilai pendidikan; Kesesuaian dengan perkembangan intelektual siswa Sesuai dan kurang sesuai, kompetensi yang ditingkatkan pada siswa dengan menggunakan alat peraga tersebut, sikap ilmiah Untuk alat peraga model dan multimedia Sikap ilmiah yang dapat ditingkatkan pada siswa, misalnya tayangan menampilkan keperluan untuk teliti dalam mengukur, sikap sosial Untuk alat peraga model dan multimedia Sikap sosial, misalnya tayangan dalam multimedia tidak mendiskriminasikan antara laki-laki dan perempuan. 3. Ketahanan alat; ketahanan terhadap cuaca suhu udara, cahaya matahari, kelembaban, air, memiliki alat pelindung dari kerusakan, kemudahan perawatan. 4. Keakuratan Alat Ukur; hanya untuk alat ukur, Ketahanan komponen-komponen pada dudukan asalnya tidak mudah longgar atau aus, ketepatan pemasangan setiap komponen, ketepatan skala pengukuran, Ketelitian pengukuran orde satuan. 5. Efisiensi Penggunaan Alat; kemudahan dirangkaikan, kemudahan digunakan/dijalankan. 6. Keamanan bagi Siswa; Memiliki alat pengaman, konstruksi alat aman bagi siswa tidak mudah menimbulkan kecelakaan pada siswa. 7. Estetika ; Warna, Bentuk. 8. Kotak Penyimpan; kemudahan mencari alat, kemudahan mengambil dan menyimpan, ketahanan kotak KIT. Pada tabel-1 berikut diperlihatkan format sederhana untuk menguji peralatan alat peraga praktek IPA. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 15 16 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA II I No b. Kompetensi yang ditingkatkan pada peserta didik Nilai Pendidikan a. Kesesuaian dengan perkembangan intelektual peserta didik c. Kejelasan objek dan fenomena b. Tingkat keperluan untuk pembelajaran 1 2 3 4 Skor Saran Perbaikan Saran Penggunaan Skor Nilai Kelayakan ............................................ Model/Peraga/Alat batu prakek/Alat ukur/Multimedia* …………………………… …………………………… ......... / ................................ Keterkaitan dengan bahan ajar a. Konsep yang diajarkan Aspek Kelayakan Nama Alat Jenis Alat Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Sekolah KELAYAKAN ALAT PERAGA PRAKTIK Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 17 V IV III No b. Kemudahan digunakan/ dijalankan Efisiensi Alat a. Kemudahan dirangkaikan d. Ketelitian pengukuran c. Ketepatan skala pengukuran b. Ketepatan pemasangan setiap komponen pada alat ukur Keakuratan Alat a. Ketahanan komponen-komponenya pada dudukan asalnya c. Kemudahan perawatan b. Memiliki alat pelindung dari kerusakan Ketahanan Alat a. Ketahanan terhadap cuaca Aspek Kelayakan 1 2 3 4 Skor Saran Perbaikan Saran Penggunaan Skor Nilai Kelayakan 18 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Ketahanan kotak c. 1 2 3 4 Skor Saran Perbaikan Saran Penggunaan ..............................., .... , ......................... 20... Penilai,............................................................ Total Skor Nilai Kelayakan Alat Peraga Kemudahan mengambil/ menyimpan b. Kotak Kit a. Kemudahan mencari alat b. Bentuk Estetika a. Warna Rekomendasi VIII VII Keamanan Bagi Peserta didik a. Memiliki alat/bahan pengaman VI b. Konstruksi alat aman bagi peserta didik Aspek Kelayakan No Skor Nilai Kelayakan E. Sistematika Laporan Karya Inovasi PKB Berdasarkan Permenegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB, yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap dan berkelanjutan dalam meningkatkan profesionalitasnya. Agar guru memperoleh kenaikan pangkat, golongan, dan jabatannya, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan karya inovasi dalam pembuatan APP IPA, maka dapat dilakukan melalui cara menyusun laporan karya inovatif untuk diajukan pada usulan penetapan penilaian angka kreditnya. Karya Inovatif Kegiatan PKB terdiri dari 4 empat kelompok, yakni menemukan teknologi tepatguna; menemukan/ menciptakan karya seni; membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum; mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Definisi Karya Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut karya sains/teknologi adalah karya hasil rancangan/ pengembangan/ percobaan dalam bidang sains dan/atau teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu kehidupannya. Jenis karya sains/teknologi di antaranya dalam format o Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer untuk setiap standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar. o Program aplikasi komputer untuk setiap aplikasi. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 19 o Alat/mesin yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat untuk setiap unit alat/mesin. o Bahan tertentu hasil penemuan baru atau hasil modifikasi tertentu untuk setiap jenis bahan. o Konstruksi dengan bahan tertentu yang dirancang untuk keperluan bidang pendidikan atau kemasyarakatan untuk setiap konstruksi. o Hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi untuk setiap hasil eksperimen. o Hasil pengembangan metodologi /evaluasi pembelajaran Karya sains/teknologi tersebut mempunyai ciri-ciri seperti bermanfaat untuk pendidikan di sekolah atau bermanfaat untuk menunjang kehidupan masyarakat, terdapat unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah atau di lingkungan masyarakat tersebut. Karya sains/teknologi dikategorikan kompleks apabila memenuhi kriteria memiliki tingkat inovasi yang tinggi, tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi, memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi, memiliki tingkat modifikasi yang tinggi. Karya teknologi dikategorikan sederhana apabila memenuhi kriteria memiliki tingkat inovasi yang rendah, pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang rendah, memiliki konstruksi atau alur kerja yang rumit atau apabila berupa hasil modifikasi maka memiliki tingkat modifikasi yang rendah. Sistematika laporan karya sains/teknologi formatnya o Halaman judul, memuat jenis laporan tuliskan Laporan Pembuatan Karya Teknologi, nama karya teknologi, nama pembuat, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/madrasah. 20 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA o o o o o o o o o o o o o Halaman pengesahan oleh Kepala Sekolah/ madrasah. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Gambar. Nama Karya Teknologi. Tujuan. Manfaat. Rancangan/desain karya teknologi dilengkapi dengan gambar rancangan ataudiagram alir serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan. Prosedur pembuatan karya teknologi dilengkapi dengan foto pembuatan. Penggunaan karya teknologi di sekolah atau di masyarakat dilengkapi dengan foto penggunaan. Source code program. Untuk format Laporan Eksperiman atau Percobaan Sains/Teknologi memuat Halaman judul, memuat jenis laporan tuliskan Laporan Penemuan Teknologi Tepat Guna berupa Eksperimen atau Percobaan Sains/Teknologi, nama/ judul eksperimen/percobaan, nama peneliti, NIP kalau PNS, dan nama sekolah/madrasah. Halaman pengesahan oleh kepala sekolah/madrasah. ï‚§ Kata Pengantar ï‚§ Daftar Isi ï‚§ Daftar Gambar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 21 BAB II LANDASAN TEORETIK/TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Umum sesuai dengan materi eksperimen B. Teori Teknis sesuai dengan materi eksperimen BAB III PROSEDUR DAN HASIL EKSPERIMEN A. Persiapan Eksperimen 1. Obyek dan variabel eksperimen 2. Alat dan bahan yang digunakan 3. Langkah-langkah penyiapan eksperimen B. Pelaksanaan eksperimen 1. Langkah-langkah eksperimen 2. Hasil eksperimen BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A. Data rincian eksperimen B. Foto pelaksanaan eksperimen C. Bukti pendukung lainnya 22 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Bukti Fisik dan Besaran Angka Kredit a. Laporan cara pembuatan dan penggunaan alat/ mesin dilengkapi dengan gambar/foto karya teknologi tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu. b. Laporan cara pembuatan dan penggunaan media pembelajaran dan bahan ajar interaktif berbasis komputer dilengkapi dengan hasil pembuatan media pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam cakram padat compact disk. c. Laporan hasil eksperimen/percobaan sains/ teknologi dilengkapi dengan foto saat melakukan eksperimen dan bukti pendukung lainnya. d. Laporan hasil pengembangan metodologi/ evaluasi pembelajaran karya sains/teknologi dilengkapi dengan buku/naskah/instrumen hasil pengembangan. e. Lembar pengesahan/pernyataan dari kepala sekolah/ madrasah bahwa karya sains/teknologi tersebut dipergunakan di sekolah atau di lingkungan masyarakat. Besaran angka kredit karya teknologi tepatguna sebagai berikut. Kategori kompleks diberikan angka kredit 4. Kategori sederhana diberikan angka kredit 2. Angka kredit diberikan setiap kali diusulkan dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 23 No 1 2 Menemukan Teknologi Tepat Guna Karya Sains dan Teknologi Kategori kompleks Kategori sederhana Angka kredit 4 2 **** 24 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA BAB III PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PRAKTIK APP IPA SEDERHANA BUATAN SENDIRI Pada bab ini disajikan contoh merancang desain, pembuatan, dan menggunakan APP IPA sederhana berkaitan pengembangan alat peraga praktik IPA untuk SMA/MA. A. Hidrometer Pipa Apung Konsep Dasar Hidrometer pipa apung atau dikenal pula dengan hydrometer celup adalah hydrometer yang didasarkan pada hukum Archemedes. Kita misalkan pipa plastik panjang L m diberi butiran beban w1 g mengapung dalam air dengan massa jenis air 1g/cm3. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 25 Kita misalkan pipa apung dicelupkan terlebih dulu 3 pada zat cair dengan massa jenis 1g/cm dan kemudian setelah itu dicelupkan pada zat cair dengan massa jenis 2g/cm3. Pada gambar 1 A, tinggi bagian pipa apung yang tercelup adalah h1. Volume air yang dipindahkan tabung adalah ……………………….1 Berat air yang dipindahkan adalah ……………….2 Pada gambar 1 B, tinggi bagian pipa apung yang tercelup adalah h2. Volume air yang dipindahkan tabung adalah ……………………….3 Berat air yang dipindahkan adalah ……………….4 Anggap 1g/cm3 adalah air murni, yaitu 1=1 g/cm3. Untuk mencari 2g/cm3, kita tahu bahwa w1=w2 tetap tidak ditambah atau dikurang saat dipindahkan ke zat cair 2, dengan demikian 2g/cm3 adalah , untuk h2 > h1 maka h2=h1+d,untuk massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis air. Dan untuk h2 < h1 maka h2=h1-d, untuk massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis air. 26 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Atau untuk penentuan massa jenis yang lebih teliti anda dapat gunakan grafik gambar hubungan beberapa penambahan beban Wn terhadap kedalaman tabung tercelup hn dan tabung terlebih dulu diusahakan pada kedudukan awal dalam keadaan tegak pada saat penambahan. Gambar Persamaan massa jenis dengan cara ini anda dapat gunakan hubungan Bagian-bagian Alat Bagian-bagian hidrometer pipa apung yang akan kita rancang terdiri atas beban setimbang, dan pipa plastik. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 27 Alat dan Bahan ï‚§ Pipa plastik / sedotan ï‚§ Botol Aqua besar ï‚§ Paku kecil ï‚§ Spidol tahan air ï‚§ Korek api ï‚§ Mistar Langkah Pembuatan Siapkan pipa plastik / sedotan dan potong ujungujungnya kemudian bakar salah satu ujungnya dengan api kecil korek api hingga terpadu, seperti gambar di bawah ini. 28 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Setelah itu isi bagian dalam pipa plastik / sedotan dengan beberapa biji paku kecil dan celupkan ke dalam air bersih sampai kondisi pipa plastic/sedotan tegak terapung, seperti gambar di bawah ini. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 29 Uji coba dan Peneraan Siapkan air murni/aquades dan alkohol masingmasing dalam botol aqua yang telah dipotong bagian atasnya. Tandai untuk air murni dengan skala 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3, Sekarang celupkan pada alkohol dan tandai dengan alkohol. Buatlah pembagian garis antara air dan alcohol menggunakan mistar. Seperti gambar di bawah ini. Gambar Penggunaan Dalam Pembelajaran o Mempelajari aplikasi konsep dan hukum archimedes. o Mengukur massa jenis zat cair yang tidak diketahui. 30 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA B. Dudukan Bola Lampu Konsep Dasar Pembuatan dudukan lampu atau cangkok lampu pada prinsipnya adalah bagaimana menghubungkan kedua terminal bagian-bagian elektroda bola lampu. Elektroda bola lampu terdiri atas elektroda negatif elektroda yang biasa dihubungkan ke negatip dan elektroda positip elektroda yang dihubungkan dengan kutub positip baterai. Konstruksi umum bola lampu adalah seperti yang ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini. Gambar Bagian-bagian Alat Bagian-bagian dudukan bola lampu sederhana ini terdiri atas bagian-bagian terminal +, terminal -, dan jepit bola lampu, seperti pada gambar di bawah ini. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 31 Gambar Alat dan Bahan ï‚§ Tutup botol aqua ï‚§ Seng baterai bekas ï‚§ Paku besar/solder ï‚§ Gunting seng Langkah Pembuatan ï‚§ Lubangi tutup botol aqua dengan solder atau paku panas hingga tepat lubangnya sama dengan diamater elektroda bola lampu. Seperti pada gambar bawah ini. Gambar 32 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA ï‚§ Buat dua buah elektroda + dan – dan satu elektrodan - dari bahan seng bekas baterai dengan ukuran seperti pada gambar ini. Gambar ï‚§ Rakit kedua elektroda seperti pada gambar Gambar Uji coba dan Peneraan Pasang bola lampu pada dudukan lampu yang telah dibuat, kemudian rangkaikan dengan baterai 3 volt seperti tampak pada gambar Jika lampu menyala berarti dudukan lampu sudah berfungsi. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 33 Gambar Penggunaan Dalam Pembelajaran • Untuk mempelajari hubungan rangkaian tertutup dan terbuka • Mempelajari konsep daya lampu • Menghitung energi listrik, dan sebagainya. C. Sakelar Pulpen Tekan Konsep Dasar Pulpen yang mempunyai tombol tutup buka dapat digunakan sebagai sakelar on-off. Pada saat digunakan kedudukan isi bolpoin memanjang dan pada saat tidak digunakan kedudukan isi pulpen memendek, seperti 34 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA ditunjukkan pada gambar Dua keadaan ini dapat kita jadikan sebagai sakelar on-off atau sakelar pulpen. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 35 Bagian-bagian Alat Bagian-bagian sakelar pulpen terdiri atas tombol on-off, dudukan sakelar, dan elektroda penghubung, seperti pada gambar di bawah ini. Gambar • • • • • • 36 Alat dan Bahan Pulpen bekas merk pilot atau sejenisnya Keping seng batu baterai Mistar plastik 30 cm bekas Solder Papan tripleks/kayu bekas Gunting seng Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Langkah Pembuatan Pembuatan dudukan sakelar Buat dudukan sakelar dari mistar plastik bekas dengan cara memotong sesuai ukuran seperti pada gambar Untuk menekuk plastik dan melubangi plastik gunakan solder. Gambar Pembuatan Elektroda penghubung Siapkan seng bekas baterai dan gunting sesuai ukuran untuk membuat elektroda penghubung, seperti pada gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 37 Gambar Uji coba dan Peneraan Setelah selesai dirakit saklar pulpen tersebut, Lakukan uji coba membuat rangkaian untuk menyala matikan lampu seperti pada gambar bawah ini. Gambar 38 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Penggunaan dalam Pembelajaran Sebagai alat bantu pada percobaan tentang penyelidikan konsep mengukur arus listrik, menguji coba sikring, pemutus arus ke rangkaian, dan sebagainya. D. Model Rel Osilasi Kelereng Konsep Dasar Model osilasi kelereng dapat digunakan untuk menentukan Konstanta Percepatan Gravitasi g. Kita misalkan suatu bola pejal kelereng dilepas pada lintasan lengkung dengan jari-jari R akan mengalami gerak osilasi bolak balik. Misalnya kelereng dengan jari-jari a diletakkan pada rel melengkung dengan jarijari R. Gerakan kelereng pada rel mirip dengan gerakan ayunan bandul sederhana dengan panjang tali R-a. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 39 Dengan menggunakan hubungan translasi energi, misalnya kelereng pada awal berada diposisi A dan pada kedudukan seimbang berada di B. Kehilangan energi oleh gerak dengan kecepatan linier bola dari A ke B adalah Mgh dimana h adalah tinggi OD. Energi yang hilang berubah menjadi energi kinetik dengan persamaan energi adalah sebagai berikut Dimana dan Mgh Jadi Periode ayunan pendulum dengan persamaan kecepatan adalah , maka periode osilasi untuk gerak kelereng adalah , dalam persamaan gravitasi menjadi ……………. 40 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Alat dan Bahan ï‚§ Kawat jemuran ï‚§ Kelereng ï‚§ Papan tripleks ï‚§ Kaleng susu berdiameter 20 cm ï‚§ Tang ï‚§ Palu ï‚§ Ampelas Langkah Pembuatan Pembuatan lengkung duduk Sediakan kawat jemuran sepanjang 40 cm dan lilitkan ke kaleng susu sehingga berbentuk ½ lingkaran, kemudian tekuk menggunakan tang sehingga membentuk lengkungan duduk dibuat dua buah, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Pembuatan papan landasan Siapkan papan kayu atau multiplek dengan ukuran 12 x 20 x 1 cm. Lubangi 4 buah lubang dengan paku untuk menancapkan lengkungan duduk kawat jemuran tadi. Seperti pada gambar dibawah ini. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 41 Gambar Perakitaan akhir Pasang lengkungan duduk hingga membentuk rel bola pada papan landasan seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Uji coba dan Peneraan Letakkan bola kelereng pada rel sehingga menggelinding dan amati, apakah bola bergerak bolabalik atau berosilasi dengan sempurna. Jika sudah berosilasi dalam waktu yang agak cukup lama, berarti alat model rel osilasi bola sudah bisa digunakan untuk mengukur konstanta gravitasi g. 42 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Penggunaan Dalam Pembelajaran Tujuan percobaan menentukan konstanta gravitasi g. Prosedur o Ukur diamater kelereng dengan mistar atau jangka sorong. a =…….mm o Ukur diameter kelengkungan dudukan rel osilasi, R =……mm o Siapkan stopwatch atau jam tangan. Simpangkan kelereng pada rel osilasi selama 1 menit. Misal jumlah dalam 1 menit adalah 30 gerak bolak balik. Waktu periode T adalah waktu yang dibutuhkan untuk 1 getaran. Jadi waktu T= 1/30 menit= 1/30 x 60 = 2 detik. o Dari data yang diperoleh. Tentukan g berdasarkan persamaan Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 43 E. Model Uji Indek Bias Konsep Dasar Dengan meletakkan cairan dengan indeks bias n di antara cermin datar dan lensa, cahaya dari suatu titik cahaya yang datang padanya akan dipantulkan kembali oleh cermin. Jika kita menaruhnya sebuah layar berada di sekitar titik fokus lensa, bayangan pantulan akan tertangkap oleh layar di sekitar titik fokus f1 lensa, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Kita misalkan panjang fokus lensa gabungan fgab, yaitu gabungan plan konkaf zat cair dan lensa dengan panjang fokus f1. Berdasarkan persamaan lensa gabungan bahwa 44 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA …………1 Jadi jika fgab dan f1 diketahui maka f2 dapat dihitung. Kita tahu bahwa persamaan lensa untuk lensa tebal dengan indeks bias n diberikan oleh persamaan …………….2, dimana f2 dan r keduanya bernilai negatif. Dari persamaan 1 dan 2 kita peroleh ……………………..3 Bagian-bagian Alat Bagian-bagian alat ini terdiri atas landasan, tiang, layar, sumber cahaya, lensa, cermin, dan sumber daya baterai, seperti pada gambar ini. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 45 Gambar Alat dan Bahan ï‚§ Lensa-mistar atau lensa kaca pembesar plastik. ï‚§ Paralon ukuran ½ inchi dengan panjang 40 cm ï‚§ Sambungan paralon T ½ inchi 1 buah ï‚§ Plastik tutup tuperware ï‚§ Lampu LED ï‚§ Kotak baterai ï‚§ Kabel ï‚§ Sakelar ï‚§ Cermin datar ï‚§ Layar plastik tutup mentega ï‚§ Balok kayu/tripleks 46 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Langkah Pembuatan Pembuatan landasan Siapkan papan multiplek dengan ukuran seperti pada gambar dan sebuah cermin datar kecil dan buat celah tempat menempatkan cermin pada papan dasar landasar. Lubangi pada bagian pinggir sebesar diameter paralon, Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Pembuatan tiang Potong pipa paralon sepanjang 28 cm dan siapkan pula pipa T paralon dan bentuk hingga seperti pada gambar dibawah ini. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 47 Gambar Gambar 48 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan layar transparan dan sumber sinar Usahakan pada pembuatan bagian ini, sumber sinar dan layar transparan berada dalam satu garis. Siapkan lembar plastik transparan dari bekas plastik misting atau stoples. Lubangi di tengah-tengah papan plastik seukuran lampu LED dan masukkan LED ke dalam lubang tersebut, lihat berturut-turut urutan pengerjaannya seperti pada gambar diatas. Uji coba dan Peneraan o Nyalakan lampu LED dan atur kedudukan lampu LED dan lensa hingga ditemukan bayangan lampu LED yang jelas pada layar dengan cara menggeser layar arah vertikal. o Ukur jarak dari cermin datar ke layar pada saat ditemukan bayangan lampu LED yang jelas, yaitu jarak f1=………cm. o Sekarang, singkirkan lensa lalu teteskan di atas cermin beberapa tetes air. o Letakkan kembali lensa di atas tetes air sambil mengamati nyala lampu LED di layar. Geser layar untuk mencari nyala lampu LED yang jelas. Setelah di dapatkan jarak ini, jarak ini merupakan jarak fokus gabungan fgab =………cm o Tentukan f2 dengan menggunakan persamaan 1, f2=……..cm. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 49 o Ukur jari-jari lensa dengan menggunakan metode Boy’s, yaitu r =……cm o Cari indeks bias persamaan 3. air dengan menggunakan Penggunaan dalam Pembelajaran o Menerapkan persamaan lensa tipis. o Menerapkan persamaan lensa tebal dengan indeks bias lensa n dan berjari-jari r. o Menentukan indeks bias cairan seperti air, alkohol, spirtus, dan sebagainya. F. Kamera Lubang Jarum Konsep Dasar Cara kerja kamera lubang jarum mirip dengan cara kerja lensa tipis positip, dimana objek yang berada di depan lubang jarum akan difokuskan atau terproyeksi pada layar tepat berada pada jarak fokusnya dan dengan bayangan terbalik, seperti gambar dibawah ini. 50 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 51 Intensitas kecerahan bayangan objek yang melalui lubang jarum ditunjukkan seperti pada gambar 1. Terlihat bahwa perbandingan intensitas kecerahan maksimum bergantung pada panjang gelombang λ, jarak fokus f, dan jari-jari lubang jarum a. Intensitas maksimum terjadi pada . Secara teoritis nilai = dan eksperimen =1. Untuk =1, fokus lubang jarum orde pertama f= =55 mm. Untuk suatu fokus orde 2 atau orde kamera F adalah sebagai beriku t =55/2 mm= kurang lebih 16 cm. diameter lubang jarum =2a= mm dan ketebalan lubang jarum adalah mm. Gambar Alat dan Bahan o Lem araldit o Kertas Karton Hitam o Jarum jahit 52 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Langkah Pembuatan Buat dua buah kotak kertas dengan ukuran seperti pada gambar dibawah ini. Ukuran kotak dapat masuk ke dalam kotak belakang dan dapat digeser-geser untuk menempatkan bayangan jatuh dapat diatur tampak jelas pada layar. Lakukan percobaan di ruang gelap dan arahkan lubang jarum ke objek yang berada di ruang terang Kotak terbuat dari bahan kertas karton tebal warna hitam atau kertas lain dengan mengusahakan bagian dalam kotak hitam kusam dapat menyerap cahaya. Bahan pinhole Usahakan dari bahan kertas tipis tetapi tidak tembus cahaya. Sebaiknya menggunakan aluminum foil atau pelat tembaga tipis dilubangi dengan ukuran kira-kira mm lihat teori. Lubang harus bersih jangan sampai ada yang kasar bagian tepinya. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 53 Uji coba dan Peneraan Arahkan model kamera ini ke jendela ruang kelas di beberapa tempat di sudut ruang kelasmu. Geser-geser kotak layarnya, dan amati. Apakah gambar jendela sudah terlihat jelas pada layar dan terbalik. Jika sudah, berarti alat sudah berfungsi dengan baik. Penggunaan dalam Pembelajaran o Mendemonstrasikan sifat-sifat cahaya melalui celah kecil. o Menyelidiki pembentukan bayangan oleh celah kecil. G. Motor Listrik Kumparan Kabel Konsep Dasar Motor listrik adalah suatu piranti yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Arus listrik yang mengalir dalam medan magnet akan membangkitkan gaya magnet. Sehelai konduktor yang dibentuk sedemikian rupa hingga arah arus saling berlawanan dalam suatu kedudukan paralel di dalam medan listrik dengan bebas akan mendapat gaya dan cenderung berputar. 54 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Kita pandang suatu lup arus PQRS pandangan atas berotasi pada sumbu O berada dalam medan magnet N-S dengan rapat fluks B, gambar Misal I adalah arus yang mengalir pada bidang tegak lurus B. Gaya pada pangsa PS dan QR keduanya searah medan dan tegak lurus sumbu rotasi sehingga tidak ada torsi pada lup ini. Akan tetapi pada lup PQ dan SR arus saling anti paralel dan selalu berada tegak lurus pada B. Besarnya gaya yang saling berlawanan F dari arus anti paralel besarnya adalah F= IxB sin 90 = IxB ...................... Dimana x adalah panjang setiap pangsa yang besarnya sama tetapi berlawanan arah aksi gayanya. Gabungan kedua kopel membentuk dan menaikkan torsi pada sumbu-x di O dari lup. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 55 Jarak tegak lurus antara garis gaya yang bekerja adalah ; jadi besarnya torsi total adalah ........................ Dimana xy adalah luas A dari lup. Jadi ........................... Catatan, kita lihat pada persamaan bahwa torsi maksimum terjadi pada saat sudut q =0o, yaitu ketika bidang PS sejajar medan magnet. Pada q =90o torsi menjadi nol dan terbangkit kembali setelah melewat q =90o. Kejadian ini berulang hingga lup berputar terus menerus sesuai arus yang dibangkitkan. Bagian-bagaian Alat Bagian-bagian alat terdiri atas landasan, kumparan rotor, poros, dan kumparan elektromagnet, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 56 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Alat dan Bahan o o o o o o o o o Papan multipleks 15 x 12 cm Paku besar Kabel kecil atau kabel telepun Pipa Paralon ½ inchi, 20 cm Jari-jari sepeda Tutup aqua Lem superglue Jarum jahit besar jarum karung goni/jarum layar Penghapus karet pinsil Langkah Pembuatan Pembuatan kumparan rotor Kumparan rotor dapat dibuat dari pipa paralon dengan ukuran dan cara pembuatannya seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Jangan lupa dibuat 4 buah celah bawah dan 4 buah celah atas terlebih dulu, kemudian baru dililitkan kabel. Ujung-ujung kabel dihubungkan ke komutator, lihat bagian pembuatan komotator. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 57 Gambar Pembuatan komutator Komutator dapat dibuat dari PCB polos karet penghapus pinsil. Urutan cara pembuatannya ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Gambar 58 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan elektromagnet Untuk menimbulkan medan magnet B dapat digunakan dengan cara elektromagnet. Pembuatan elektromagnet dapat digunakan paku besar yang dililiti dengan kabel kecil dan ditaruh pada papan multiplek dengan urutan pengerjaan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Gambar Uji coba dan Peneraan Hubungkan terminal negatif dan positif model motor listrik ke baterai 6 volt dan gerakkan sedikit. Apakah kumparan bergerak, jika motor sudah bergerak berarti motor listrik sudah berfungsi dengan baik. Penggunaan dalam Pembelajaran o Mendemonstrasikan torsi yang dibangkitkan medan magnet o Mempelajari cara kerja motor listrik o Menyelidiki efisiensi motor listrik Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 59 H. Model Alarm Kebakaran Konsep Dasar Suatu bahan yang jika dikenai panas bentuknya berubah umumnya dikenali sebagai bimetal. Model bimetal sekarang umumnya tidak menggunakan dua logam yang berbeda, tetapi dapat juga dalam bentuk satu jenis logam yang sama tetapi salah satu lapisannya dipolesi atau diberi campuran bahan tertentu hingga koefisien muainya berbeda. Susunan starter lampu TL dan cara kerjanya seperti yang ditunjukkan pada gambar 60 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Berdasarkan prinsip kerja starter lampu neon tersebut, maka dapat kita gunakan starter lampu TL sebagai pemantau panas, yaitu ketika ada panas bimetal yang ada pada lampu TL mengembang dan terjadi hubungan arus. Bentuk rangkaian untuk model pemantau kebakaran ini ditunjukkan pada gambar Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 61 Bagian-bagian alat Bagian-bagian model alarm kebakaran ini terdiri atas ; pemantau panas, dudukan pemantau, kotak bunyi alarm, dan sumber daya. Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada pembuatan model alarm kebakaran ini adalah o o o o 62 Starter lampu neon bekas Buzzer Kotak baterai Baterai Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA o Kabel o Multipleks 5 mm o Lilin Langkah Pembuatan Pembuatan dudukan model alat Siapkan multipleks 5 mm dan bentuklah seperti pada gambar Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 63 Pembuatan pemantau panas Bukalah bagian selubung starter dan setelah itu pasanglah starter pada papan ukuran 5 x 5 cm. Lihat urutan pembuatannya sepert pada gambar Gambar Uji coba dan Peneraan Pasang baterai pada kotak baterai dan nyalakan lilin, tunggu beberapa detik. Apakah buzzer berbunyi. Jika berbunyi, berarti alat sudah berfungsi dengan baik. Penggunaan Dalam Pembelajaran o Materi pemuaian dan prinsip kerja bimetal o Aplikasi kasi bimetal sebagai pemantau/detektor panas 64 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA I. Anemometer Bola Pingpong Konsep Dasar Anemometer adalah suatu piranti alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Angin atau aliran massa udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah mempunyai energi kinetic, apabila menumbuk penghalang bebas dan penghalang bebas tersebut akan bergerak tergantung gesekan penghalang. Sebagai penghalang bebas pada perancangan alat ukur kecepatan angin ini digunakan kincir dengan daun kincir dari bola pingpong. Pandang suatu bagian daun kincir dari bola pingpong sebagai berikut Pada saat angin menumbuk bagian depan daun bola pingpong, tekanan di P1 lebih besar dari pada di P2. Dengan adanya perbedaan tekanan tersebut, terjadi gaya yang mendorong daun bola pingpong. Karena hambatan di sekitar udara bebas konstan bergesekan dengan daun kincir, ada 4 daun kincir, maka gerak daun kincir kecepatannya konstan dan hampir eqivalent dengan kecepatan udara yang bergerak kecepatan angin. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 65 Gambar 66 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Alat dan Bahan o o o o o Kawat jari-jari sepeda, 5 buah Multiplek 5mm, lihat ukuran Plat seng baterai bekas, secukupnya Bola pingpong, 2 buah Meter analog. Bagian-bagian alat Bagian-bagian alat terdiri atas penyangga daun kincir, daun kincir, poros kincir, penyangga poros kincir, piring bercelah, pemantau cahaya, papan landasan, kotak baterai, dan kotak meter analog. Seperti pada gambar Langkah Pembuatan Pembuatan daun kincir Daun kincir terbuat dari belahan bola pingpong yang disangga dengan kawat jari-jari speda. Kontruksi untuk daun kincir ini diperlihatkan pada gambar Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 67 Pembuatan penyangga daun kincir Penyangga daun kincir dibuat dari papan multipleks yang dibuat dengan bentuk bulat atau persegi dengan 4 buah lubang pada masing-masing mukanya seperti yang ditunjukkan seperti pada gambar Gambar Pembuatan poros kincir Poros kincir dibuat dari kawat jari-jari yang salah satu ujungnya diruncingkan dengan kikir atau ampelas dan ujung lainnya dipotong, seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 68 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan penyangga poros kincir Penyangga poros kincir terbuat dari papan multipleks 10 mm. dengan ukuran untuk masing-masing bagiannya diperlihatkan pada gambar Untuk lubang poros supaya licin dapat digunakan bos paku keling atau menggunakan laher berukuran kecil. Gambar Pembuatan piring bercelah Piring bercelah dapat dibuat dari bahan plat atau yang paling mudah dengan menggunakan bahan dari kertas karton. Caranya, buat lingkaran dengan jangka dan lubangi bagian tepinya. Lihat gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 69 Gambar Pembuatan pemantau cahaya Pemantau cahaya dapat dibuat dari sakelar cahaya, saklar cahaya dapat ditemukan di toko-toko elektronik. Jika ada kesulitan mencari sakelar cahaya, anda dapat membuatnya dengan menggunakan LDR dan lampu LED. Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 70 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan papan landasan Papan landasan terbuat dari papan multipleks dengan ukuran seperti pada gambar Pada bagian tengah diberi alas plat tipis yang berguna sebagai penumpu poros kicir. Gambar Pembuatan kotak meter analog Kotak meter memiliki sejumlah komponen elektronika yang terhubung antar satu sama lainnya. Untuk itu anda bisa gunakan PCB berlubang untuk merakit antar sambungan komponennnya. Rangkaian elektronik ini berfungsi untuk mengubah sinyal kotak dari celah cahaya menjadi tegangan, dimana semakin naik frekuensi sinyal, tegangan/arus keluaran akan naik pula hingga mengubah kedudukan jarum VU_meter. Peralatan komponen elektronik yang diperlukan dapat dilihat pada rangkaian pada gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 71 Gambar Uji coba dan Peneraan Uji coba sederhana dapat dilakukan dengan cara meniupkan angin dari sebuah kipas angin yang kecepatan anginnya dapat diset pada kondisi rendah atau tinggi. Langkah pertama, siapkan stopwatch dan secarik kertas untuk menguji kecepatan angin dari kipas angin. Ukur waktu t secarik kertas bergerak sejauh s, seperti pada gambar diperoleh kecepatan angin v=s/t=..… .mph. lakukan untuk beberapa kali harga v dan ambil rata-ratanya. Selanjutnya, dekatkan anemometer yang telah kita buat pada kipas angin sejauh kira-kira 1 meter. Sambil memperhatikan Vu_meter, set angka v yang telah diperoleh pada skala Vu_meter dengan cara mengatur trimpot VR-1 dan VR-2. 72 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Penggunaan dalam Pembelajaran. o Mengukur kecepatan angin o Berlatih melakukan peneraan/kalibrasi kecepatan angin o Berlatih mengambil data dari data ril o Berlatih menghitung dan menetapkan skala o Menerapkan hukum-hukum tentang aliran fluida o Mempelajari sifat aerodinamika angin o Mengestimasi keadaan cuaca berdasarkan kecepatan angin Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 73 J. Model Pembangkit Listrik Tenaga Angin Konsep Dasar Model pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu model sederhana yang dapat memperlihatkan mekanisme perubahan energi kinetik angin menjadi energi listrik. Sebagai penangkap energi atau tenaga angin dalam model ini digunakan kincir daun silindris. Jenis ini mempunyai konstruksi dapat menerima daya angin kecepatan rendah dari segala arah secara spontan. Sistem penyaluran daya dari baling-baling ke generator menggunakan sistem sabuk-puli yang telah disesuaikan dengan daya generator dan daya angin kipas angin sebagai peragaan anginnya. Sebagai indikator adanya arus listrik digunakan dua buah bola lampu diode LED agar pada kondisi angin yang rendah dapat menyala. o o o o o o o o 74 Alat dan Bahan Kaleng minuman bersoda Kaleng seng Kawat jari-jari sepeda Karet radio tape Motor listrik 6 volt Diode LED Kabel merah-hitam Paku keling Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Bagian-bagian Alat Bagian-bagian model alat ini teridiri atas; kincir daun silindris, poros-kincir, roda puli, sabuk penghubung, motor listrik, dudukan motor listrik, dan lampu indikator. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 75 Langkah Pembuatan Pembuatan kincir daun Kincir daun dapt dibuat dari kaleng bekas minuman soda, misalnya dari bekas kaleng pocary sweet dan minuman mineral lainnya. Cara pembuatannya seperti urutan pada gambar Sediakan 2 buah kaleng minuman soda. Satu buah untuk daun kincirnya, dan satu buah untuk penutup atas dan bawah kincir. Gambar Pembuatan poros kincir Poros kincir dibuat dari kawat jari-jari yang salah satu ujungnya diruncingkan. Gunakan kikir atau ampelas untuk meruncingkannya dan ujung yang atas dipotong, seperti pada gambar 76 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Pembuatan roda puli Roda puli dapat dibuat dari plat plastik, misal dari plastik misting atau dari tutup kaleng cat, atau pula dari bahan paralon sheet dibuat dua buah dan dilemkan. Urutan pengerjaannya ditunjukkan pada gambar Gambar Pembuatan dudukan kincir Untuk dudukan kincir dapat dibuat dari bahan papan kayu atau multipleks dengan ukuran seperti tampak pada gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 77 Gambar Pembuatan dudukan motor Sediakan plat seng atau plat plastik dengan ukuran 5 x 5 cm, lalu lubangi sesuai ukuran lubang bagian bawah motor listrik, seperti pada gambar Gambar 78 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Pembuatan dudukan lampu indikator Untuk baiknya dudukan lampu indikator menggunakan plastik agak tebal dan transparan agar cahaya dari lampu LED cukup terang dan terbiaskan. Ukuran bebas, tetapi tidak menggangu rangkaian lainnya, seperti gambar dibawah ini. Gambar Uji coba dan Peneraan Letakkan alat model ini di depan kipas angin lalu amati, apakah lampu LED menyala. Jika menyala, berarti alat ini sudah dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan dalam Pembelajaran o Mempelajari prinsip kerja motor listrik o Menerapkan konsep sumber energi terbarui o Menghitung efisiensi energi angin menjadi energi listrik Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 79 K. Kincir Gravitasi Air Konsep Dasar Kincir momentum graviti adalah salah satu model gerak benda berputar yang diakibatkan sejumlah satuan massa air dalam tabung kolom berkurang secara cepat akibat tarikan gravitasi terhadap sejumlah massa air. Prinsip kerja kincir momentum graviti sama prinsipnya dengan cara kerja mesinmesin pesawat roket. Suatu benda akan menimbulkan gaya sesaat manakala benda mengalami perubahan massa. Dalam hal roket, sejumlah massa bahan bakar roket disemburkan secara cepat yang menyebabkan gaya reaksi muncul pada roket dan roket bergerak dengan kecepatan tetap, hal ini dapat dilakukan satu tahap jika tanpa ada gesekan. Jika ada gesekan, untuk melanjutkan penerbangan, suatu pesawat roket melakukan pembakaran modul kedua secara bertahap-tahap hingga sampai ke tempat tujuan. Pada kincir momentum graviti, gerakan badan tabung mendapat gaya selama air dalam kolom tabung keluar mengurangi satuan massa sistem tabung kolom. Kita dapat mengamati bahwa semakin satuan massa tinggi air mendekati tetap, diisi secara beraturan, kincir akan bergerak pelan. Tetapi apabila dibiarkan air melorot tanpa diisi ulang selama bergerak, kolom bergerak cukup cepat. Hal ini membuktikan bahwa gaya gerak putar muncul memenuhi prinsip perubahan massa dan bukan disebabkan dorongan air ke udara udara tidak mampu menekan balik atau melakukan reaksi karena udara di sekitar tabung dalam kondisi bebas. 80 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Alat dan Bahan o Mangkuk sterofoam/gelas pop mie o Sedotan teh botol o Benang Bagian-bagian Alat Bagian-bagian dari model ini terdiri atas bejana sterofoam, pipa plastik siku, dan inlet air. Gambar Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 81 Langkah Pembuatan Pembuatan bejana sterofoam Lubangi gelas sterofoam dengan paku besar yang telah dipanasi sebanyak 6 buah lubangi di bagian bawah, seperti pada gambar Gambar Pembuatan inlet air Inlet air terbuat dari penutup gelas sterofoam yang dilubangi sedemikian rupa sehingga jika air dituangkan ke dalam bagian ini air masuk ke bejana gelas sterofoam. Seperti pada gambar 82 Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Gambar Uji coba dan Peneraan Gantung model kincir graviti air ini pada meja dengan paku payung. Isikan air ke dalam bagian inlet lalu amati. Apakah air keluar dari pipa siku dan badan gelas sterefoam berputar. Jika sudah berputar berarti, alat sudah berfungsi untuk digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan dalam Pembelajaran o Menunjukkan prinsip kerja bahan bakar roket. o Hukum kekekalan momentum. o Perubahan energi potensial menjadi energi kinetik. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 83 Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA Daftar Pustaka 1. 2. John “Physics for technologyâ€, 1981, Reston Publishing Company, Inc. A Prentice Hall Company, Reston Virgin 22090. 3. 4. Abbott, Ordinary Level Physics, edisi ketiga, Heinemann Educatinal Books Ltd, Hong Kong, 1979 5. Tom Duncan, Physics for today and tomorrow, John Murray, 1977. 6. Lawrence F. Lowery, The everyday science sourcebook. Ideas for teaching in the elementary and middle school, Abridged Edition, 1978. 7. 9 April 2011. 8. 2010/03/ 19 April 2011. 9. 12 April 2011. Panduan Pembuatan Alat Peraga Fisika Sederhana Untuk SMA 85